RADITYA DIKA
Dika Angkasaputra Moerwani atau lebih dikenal dengan
Raditya Dika (lahir di
Jakarta,
28 Desember 1984; umur 31 tahun
[1]) adalah seorang penulis, pelawak, Aktor, pemeran, model dan sutradara asal
Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari
blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul
Kambing Jantan masuk kategori
best seller.
[1] Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di
Australia.
[butuh rujukan] Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai
genre baru.
[butuh rujukan] Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan
komedi.
[1] Apalagi bergaya diari pribadi.
Karya
Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul
Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (
2005).
[2] Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia.
[butuh rujukan] Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri.
[3] Buku ini ditampilkan dalam format
diary (buku harian).
[butuh rujukan]
Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi
terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi
www.radityadika.com.
[1]
Buku keduanya berjudul
Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun
2006.
[4] Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith.
[4] Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman
cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.
[4]
Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat
cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan
kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.
[4]
Buku ketiganya yang berjudul
Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal
29 Agustus 2007.
[5]
Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas
dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu
penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.
[5] Sementara, buku keempatnya berjudul
Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan
April 2008.
[1]
Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya,
Kambing Jantan: The Movie.
[6] Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul
Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.
[1] Namun pada pertengahan bulan
Desember
silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku
kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan
cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku
tersebut akan mundur beberapa waktu.
[1] Melalui situs resmi pribadinya pada bulan Oktober 2011 ini Raditya Dika juga mengumumkan bahwa bukunya yang berjudul
Manusia Setengah Salmon akan segera terbit tanggal 24 Desember 2011. Di situs itu Raditya Dika membuat
countdown pada blognya agar para penggemarnya ingat tanggal terbit buku
Manusia Setengah Salmon.
Perjalanan dan pemikiran
Raditya Dika dalam sebuah acara talkshow.
Radith mengawali keinginan untuk membukukan
catatan hariannya di
blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.
[7] Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk
The Online Inspiring Award 2009 dari
Indosat.
[7]
Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia
menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya
banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke
Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.
[1]
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (
mainstream).
[butuh rujukan] Ia tampil dengan genre baru yang segar.
[1] Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama
binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.
[butuh rujukan] Bagi Radith, ini adalah
selling point-nya.
[1]
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki
inovasi.
[butuh rujukan] Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku.
[butuh rujukan] Ini, menurut Radith, adalah
risiko masuk dalam
genre baru.
[butuh rujukan] Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola.
[1] Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (
word of mouth).
[1] Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.
[butuh rujukan] Jadilah ini sebuah
strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai
target pasarnya.
[1] Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai.
[butuh rujukan] Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.
[1]
Sebaliknya,
penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga
seniman.
[butuh rujukan] Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.
[butuh rujukan]
Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi
memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah
sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
[1]
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan.
[1] Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.
[butuh rujukan]
Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain
tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti
hiburan (
entertainment), makanan, dan lain-lain.
[1] Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000
rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk
buku.
[butuh rujukan] Bisa jadi
uang itu digunakan untuk menonton
film di
bioskop atau membeli
makanan cepat saji.
[butuh rujukan] Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
[1]
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim.
[butuh rujukan] Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak
kreatif.
[1] Baginya,
kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.
[butuh rujukan] Tekanan
kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
[1]
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan
Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di
Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku
Bukune,Radith
bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.
Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya merayakannya bersama ratusan
penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di
Taman Mini Indonesia Indah.
[1]
Berkat adanya Raditya Dika,
komedi tunggal
Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu
sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang
yang lebih baik.
Pendidikan
Karya tulis
- Novel
Komik (bersama Adriano Rudiman)
Filmografi
Film
Pemeran
Penulis skenario
Sutradara
Sitkom
Acara TV
Iklan
Beberapa iklan TV yang pernah ia bintangi adalah: