Kamis, 23 Juni 2016

Jovial da Lopez

Jovial da Lopez

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jovial da Lopez (lahir di San Fransisco, California, 24 Februari 1990; umur 26 tahun) adalah seorang aktor, komedian dan personalia YouTube (YouTuber) berkebangsaan Indonesia. Jovial merupakan kakak dari Andovi da Lopez. Bersama adiknya, ia merupakan YouTuber yang populer setelah meng-upload video-video parodi di YouTube lewat akun skinnyindonesian24. Jovial da Lopez merupakan lulusan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di Universitas Indonesia jurusan Fisika angkatan 2009 dan ia pun lulus pada tahun 2013.

Daftar isi

Kehidupan pribadi

Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah Jovial adalah orang Flores, NTT, sedangkan ibunya orang Manado, da Lopez adalah marga dari ayahnya. Jovi juga sempat menghabiskan waktu beberapa tahun di India, 7 tahun di Denmark dan beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, dan Norwegia sehingga ia sangat fasih berbahasa Inggris. Ia mulai dikenal para pengguna YouTube melalui video segmen dan video komedi di saluran YouTube, Malesbanget.com bersama adiknya. Jovial juga menjadi pemeran baru di serial Malam Minggu Miko musim kedua di Kompas TV. Ia dan adiknya, Dovi aktif membuat video parodi, video segmen dan vlog di akun YouTube mereka sejak ia ikut bergabung karena tertarik dengan vlog yang dibuat oleh adiknya yang pada awalnya Jovial hanya tertarik untuk ambil bagian pada produksi pembuatan video, tetapi karena kecintaannya pada acting, ia pun akhirnya ikut berperan bersama sang adik dalam beragam video parodi yang mereka buat. Jovial bersama adiknya juga pernah menjadi penulis skenario sekaligus cameo dari film Jomblo Keep Smile pada tahun 2014 yang lalu. Selain itu Jovial juga membuat video komedi singkat di Instagram. Baru-baru ini, Jovial bersama adiknya Dovi sedang sibuk mempersiapkan film terbarunya yaitu YouTubers The Movie yang akan dirilis pada 7 Mei 2015. Selain sebagai pemain, Jovial bersama Kemal Palevi juga menjadi penulis skenario.

Acara TV


Film

Jovial da Lopez
220px
Nama lahir Antonino Jovialsra da Lopez
Lahir 24 Februari 1990 (umur 26)
Bendera Amerika Serikat San Francisco, California, Amerika Serikat
Pekerjaan Aktor
Komedian
personalia YouTube
Tahun aktif 2008–sekarang
Hubungan Asgnar Paska da Lopez (Kakak Kandung)
Andovi da Lopez (Adik Kandung)
Agama Katolik
Situs web skinnyindonesian24
Akun Twitter JovialDaLopez
Tahun Judul Peran Catatan
2014 Jomblo Keep Smile Cameo Menjadi penulis skenario
2014 Marmut Merah Jambu Suami Ina (Cameo)
2014 Malam Minggu Miko The Movie Jovial Rajaraja
2014 Tak Kemal Maka Tak Sayang Jovial
2015 Youtubers
Menjadi pemain utama sekaligus penulis skenario
2015 Comic 8: Casino Kings

2015 Relationshit Alitt Menjadi Pemain utama

Andovi da Lopez

Andovi da Lopez

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Andovi da Lopez (lahir di Jakarta, 06 Januari 1994; umur 22 tahun) adalah seorang aktor, komedian dan personalia YouTube (YouTuber) berkebangsaan Indonesia. Andovi merupakan adik dari Jovial da Lopez. Bersama kakaknya, ia merupakan YouTuber yang populer setelah meng-upload video-videonya di YouTube lewat akun skinnyindonesian24. Andovi da Lopez sekarang sedang menjalani perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Aktor yang akrab disapa Dovi itu menggantikan Ryan Adriandhy yang tampil pada Malam Minggu Miko musim pertama. Dan Andovi pernah bersekolah di SMP Bellarminus

Daftar isi

Kehidupan pribadi

Andovi bersama kedua kakaknya. Dari kiri ke kanan : Asgnar, Jovial, dan Andovi.
Andovi merupan anak ketiga dan tiga bersaudara. Ayahnya adalah orang Flores, NTT, sedangkan ibunya orang Manado, da Lopez adalah marga dari ayahnya. Ibunya adalah seorang Diplomat. Andovi juga sempat menghabiskan waktu 2 tahun tinggal di India dan beberapa negara lain seperti Amerika, tinggal 7 tahun di Denmark, dan Norwegia sehingga ia sangat fasih berbahasa Inggris. Ia mulai dikenal para pengguna YouTube karena sering meng-cover lagu di akun YouTube nya sejak tahun 2011 dan setelah kakaknya bergabung, ia pun semakin aktif dengan membuat video parodi, video blog (vlog), beberapa video segmen seperti YouTubers vs Comedian, Late Night Nasi Goreng (LNNG) dan sebagainya[1][2][3]. Nama Dovi pun semakin dikenal masyarakat luas setelah bermain di serial Malam Minggu Miko musim kedua di Kompas TV dan berperan di video segmen dan video komedi di saluran YouTube, Malesbanget.com bersama kakaknya, Jovial. Dovi bersama kakaknya juga pernah menjadi penulis skenario sekaligus cameo dari film Jomblo Keep Smile pada tahun 2014 yang lalu. Sekarang ia pun juga sering membuat video komedi singkat di Instagram. [4] Baru-baru ini, Dovi bersama kakaknya Jovi sedang sibuk mempersiapkan film terbarunya yaitu YouTubers The Movie yang akan dirilis pada 7 Mei 2015.

Awal terbentuknya skinnyindonesian24

Salah satu video yang menampilkan gerakan dan hashtag jargon dari skinnyindonesian24.
Pada 27 Juni 2011, Dovi membuat akun YouTube hanya untuk meng-upload video cover lagu yang ia nyanyikan, ide untuk membuat video parodi, vlog dan video segmen didapatnya setelah kakaknya, Jovial ikut bergabung setelah tertarik dengan vlog yang ia buat, awalnya semua video diproduksi (di-direct) oleh sang kakak namun karena ketertarikan kakaknya, Jovi pada acting, akhirnya ia juga ikut berperan dengan Dovi dalam berbagai macam video yang mereka buat. Nama skinnyindonesian24 tercipta karena menurut kakaknya Jovial, Dovi dulunya sangat kurus maka dibuatlah kata skinny sedangkan kata indonesian karena mereka berdua adalah warga negara Indonesia dan angka 24 ditambahkan karena Dovi sangat mengidolakan pemain basket yang bermain untuk LA Lakers, Kobe Bryant yang bernomor 24[5]. Terhitung hingga bulan Maret tahun 2015, jumlah tayang saluran mereka sebanyak 8.735.675 dengan total pelanggan sebanyak 246.784[6].

Acara TV

Film

Andovi da Lopez
Dovi-300x300.jpeg
Nama lahir Azevedo Andovireska Adikara da Lopez
Lahir 6 Januari 1994 (umur 22)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaan Komedian dan personalia YouTube
Aktor
Tahun aktif 2011–sekarang
Hubungan Asgnar Paska da Lopez (Kakak Kandung)
Jovial da Lopez (Kakak Kandung)
Pasangan Annabella Jusuf
Agama Katolik
Situs web skinnyindonesian24
Akun Twitter AndovidaLopez
Tahun Judul Peran Catatan
2014 Jomblo Keep Smile Cameo Menjadi penulis skenario
2014 Marmut Merah Jambu Ketua ekskul karate (Cameo)
2014 Malam Minggu Miko The Movie Andovi Raja Raja
2014 Tak Kemal Maka Tak Sayang Jamil Sebagai figuran
2015 Youtubers Andovi da Lopez/Dovi Sebagai pemeran
2015 Comic 8: Casino Kings
Sebagai pemeran
2015 "Catatan akhir kuliah" Iwan

Raditya Dika

 RADITYA DIKA


Dika Angkasaputra Moerwani atau lebih dikenal dengan Raditya Dika (lahir di Jakarta, 28 Desember 1984; umur 31 tahun[1]) adalah seorang penulis, pelawak, Aktor, pemeran, model dan sutradara asal Indonesia. Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka. Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller.[1] Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia.[butuh rujukan] Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru.[butuh rujukan] Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi.[1] Apalagi bergaya diari pribadi.

Karya

Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005).[2] Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia.[butuh rujukan] Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri.[3] Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian).[butuh rujukan] Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.[1]
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006.[4] Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith.[4] Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung.[4] Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD, hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh cinta dengan kucing kampung tetangganya.[4]
Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007.[5] Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB.[5] Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.[1]
Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie.[6] Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009.[1] Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu.[1] Melalui situs resmi pribadinya pada bulan Oktober 2011 ini Raditya Dika juga mengumumkan bahwa bukunya yang berjudul Manusia Setengah Salmon akan segera terbit tanggal 24 Desember 2011. Di situs itu Raditya Dika membuat countdown pada blognya agar para penggemarnya ingat tanggal terbit buku Manusia Setengah Salmon.

Perjalanan dan pemikiran

Raditya Dika dalam sebuah acara talkshow.
Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award.[7] Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat.[7] Dari pengalaman itu, ia mencetak tulisan-tulisannya di blog kemudian ia menawarkannya ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.[1]
Radit sukses menjadi penulis dengan keluar dari arus utama (mainstream).[butuh rujukan] Ia tampil dengan genre baru yang segar.[1] Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang.[butuh rujukan] Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.[1]
Menurutnya, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi.[butuh rujukan] Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku.[butuh rujukan] Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru.[butuh rujukan] Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola.[1] Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth).[1] Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith.[butuh rujukan] Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya.[1] Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai.[butuh rujukan] Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.[1]
Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman.[butuh rujukan] Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran.[butuh rujukan] Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.[1]
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan.[1] Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal.[butuh rujukan] Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain.[1] Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku.[butuh rujukan] Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji.[butuh rujukan] Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.[1]
Bagi Radith hal ini memang sudah lazim.[butuh rujukan] Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif.[1] Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.[butuh rujukan] Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.[1]
Radith kini meneruskan studinya di Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune,Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi. Tepat pada hari ulang tahunnya Raditya merayakannya bersama ratusan penggemarnya RDL (Raditya Dika Lovers) di Taman Mini Indonesia Indah.[1]
Berkat adanya Raditya Dika, komedi tunggal Indonesia tidak lagi kuno. Ia memiliki prinsip bahwa Komedi itu sebagian dari hidupnya. Karena komedi bisa membawa karirnya ke jenjang yang lebih baik.

Pendidikan

Karya tulis

Novel

Komik (bersama Adriano Rudiman)

Filmografi

Film

Pemeran

Penulis skenario

Sutradara

Sitkom

Acara TV

Iklan

Beberapa iklan TV yang pernah ia bintangi adalah: